Gunung Salak Bogor merupakan konservasi hutan hujan tropis pegunungan sekaligus taman nasional terluas yang ada di Pulau Jawa. Suguhan panorama yang berupa landscape kaki Gunung Salak memang tiada duanya.
Tak salah apabila gunung dengan suasana rimbun plus udara yang sejuk segar ini menjadi buruan favorit para pelancong. Nama Salak diadopsi dari kata Salaka. Dalam bahasa Sansekerta, berarti perak. Jadi Gunung Salak memiliki arti Gunung Perak.
Daya Pikat Gunung Salak Bogor
Meski tak mudah untuk mencapai puncak, namun para pengunjung tidak serta merta menyerah. Faktanya, perjalanan sulit tersebut justru tidak mereka rasakan saat mulai menapaki jalur pendakian gunung yang tergolong rendah ini.Sebenarnya apa sih yang mereka cari sehingga rela harus bersusah payah mendaki gunung yang diperkirakan memiliki ketinggian puncak hingga 2.211 mdpl ini? SImak rangkuman singkatnya berikut ini.
Ada Banyak Jalur Pendakian
Julukan sebagai ajang pendidikan bagi klub-klub pecinta alam agaknya tidak berlebihan. Medan menuju puncak Salak berupa hutan rapat dengan jalur yang terbilang tidak mudah. Wajar apabila pendaki pemula akan mengalami kesulitan.
Justru 2 vegetasi dan medan tempuh yang demikian merupakan tantangan bagi para pendaki. Menariknya, banyak jalur yang bisa ditempuh oleh mereka.
Jalur yang paling ramai adalah Curug Nangka yang berada di sisi utara Gunung Salak Bogor. Adapun puncak favorit para pelaku trekking adalah Puncak Salak I dan II.
Kawasan Hutan dengan Jutaan Margasatwa
Sebelumya, Gunung Salak telah dikenal sebagai kawasan dengan banyak spesies burung. Setidaknya tercatat ada 232 jenis burung.
Beberapa spesiesnya antara lain elang jawa, ayam hutan merah, burung kuda, dan lain-lain. Selain reptil dan aves, Gunung Salak juga menjadi habitat mamalia langka seperti owa jawa, surili, trenggiling, dan macan tutul.
Ada Tempat Kursus Alam Bebas Lengkap dengan Bumi Perkemahan
Tertarik mencoba kehidupan di alam terbuka? Coba saja kemping di lereng Gunung Salak Bogor.
Di sana terdapat Cagar Alam Sukamantri yakni arena survival yang didirikan oleh perusahaan wisata alam bebas. Adapun arena perkemahan yang disediakan antara lain berlokasi di kawasan Batu Tapak, Desa Cidahu, dan Hutang Lindung Bukit Cangkuang. Kawasan ini cocok dimanfaatkan sebagai spot foto instagramable.
Gerbang Pasir Reungit
Ini merupakan akses jalur pendakian dimana sepanjang perjalanan pendaki akan ditemani hijaunya pepohonan, beningnya Sungai Cikuluwung, hingga suara kicauan kawanan burung yang berhabitat di Gunung Salak. Kira-kira setengah jam perjalanan, pengunjung harus bersiap-siap mengenakan masker.
Ini bukan tanpa alasan. Aroma belerang mulai tercium tajam pertanda pendaki hampir sampai di Kawah Mati I dan II. Tak lama kemudian pendaki akan sampai di Kawah Ratu, sebuah kawah yang cukup luas
Sebagai Wisata Literasi
Gunung Salak Bogor tak hanya menyuguhkan panorama pegunungan yang menakjubkan. Anda bisa mengunjungi taman bacaan kreatif dan unik dengan spot-spot keren. Taman tersebut dikenal sebagai Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka.
Belum lama ini juga telah diluncurkan Gunung Salak Literation Week (GSLW). Ini merupakan tempat wisata literasi yang bertujuan membangun kepedulian menyambangi taman bacaan dan gerakan literasi.
Tradisi Seren Taun
Desa Giri Jaya, Sukabumi memiliki tradisi perayaan sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang dirasakan masyarakat Sunda. Tradisi yang telah berumur ratusan tahun ini dikenal dengan nama Seren Taun. Dalam kalender Jawa, tradisi ini merupakan adat menutup dan membuka tahun baru, dan biasanya jatuh pada Kamis Wage dan Jumat Kliwon.
Tertarik mendaki Gunung Salak Bogor? Persiapkan fisik, mental, dan bekal yang cukup. (*)